MOHON BERSABAR INI UJIAN

  "Mohon Bersabar Ini Ujian"


Entah Belakangan ini, gw seringkali mendengar dan membaca celotehan yang berbunyi 'mohon bersabar ini ujian' dari para netizen di jejaring sosial. Ternyata ucapan ini juga seringkali dimasukkan mengisi meme-meme video lucu atau yang menggambarkan kejadian yang menyedihkan, sial, dan lain sebagainya.

Dan setelah gue telusuri, ternyata ungakapan ini berasal dari sebuah video pernikahan yang sudah banyak beredar di youtube. Video berdurasi beberapa menit itu menjadi viral disebabkan oleh aksi seorang pria yang gagal move on mendatangi pesta pernikahan mantannya bukan untuk mengucapkan selamat, namun untuk membuat keributan hingga membuat pesta berantakan. Nah, saat keributan terjadi, seoarang MC (Master of Ceremony) tampak berusaha menenangkan massa lewat pengeras suara. Lewat suaranya yang terdengar berlogat Jawa, dia meminta agar massa menahan emosi.

"Mohon bersabar ini ujian. Mohon bersabar ini ujian. Ujian dari Allah, ujian dari Allah. Ini adalah perjuangan. Mohon, mohon, mohon ditahan emosi. Mohon ditahan emosi. Memang mengecewakan," ujarnya sambil meminta agar pria tersebut dijauhkan dari lokasi.

Yup kira-kira seperti itulah asal mulanya, rada miris sih sebetulnya. Tapi bukan orang indonesia namanya kalau sesuatu yang dianggep sederhana bisa menjadi booming. Kaya ungkapan' om telolet om', dll. 

Tapi setidaknya, dari ungkapan tersebut gue banyak mendapatkan pelajaran. Pelajaran seperti apa? Yakni pelajaran kesabaran. Lewat ucapan 'mohon bersabar ini ujian dari Alloh' yang diulang-ulang oleh sang MC mengingatkan gue bahwa semua masalah, ujian, atau cobaan yang datang silih berganti di kehidupan gue, khususnya belakangan ini adalah semuanya dari Alloh. Bukan karena  kebetulan, ketidak sengajaan ataupun faktor alam. Melainkan sudah dicatat di lauhul mahfudz.
Sebagaimana yang termaktub dalam firman Alloh Ta'ala : 

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengucapkan kami beriman kepada Alloh sedangkan mereka tidak diuji?" (QS: Al-ankabut :1)

Dalam ayat yang lain Alloh Ta'ala juga berfirman : 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(QS: Al-baqoroh : 155)

Sedikit berbagi cerita, tahun ini bisa dikatakan tahun yang penuh kejutan bagi gue. Karena selain gue dikejutkan dengan diterimanya gue sebagai mahasiswa baru Universitas Al-Azhar kairo, Mesir,  gue juga berhasil mendapatkan beasiswa full dari Al-Azhar karena masuk peringkat 12 dari 20 orang penerima beasiswa Kemenag. Puji syukur gue panjatkan kepada Alloh tiada hentinya atas nikmat ini hingga gue dan nyokap menangis saking terharunya. Sebab, berarti gue gak akan memberatkan beliau lagi buat kuliah karena semuanya sudah ditanggung oleh pihak Al-Azhar.

Sebulan, 

Dua bulan,

Tiga bulan,

Hingga akhir Desember kita masih menunggu kabar keberangkatan ke Mesir.

Katanya sih masih menunggu qoror (keputusan) dari pihak Al-Azhar. Hingga di awal Desember keluarlah qoror terkait nama-nama yang berhak menghuni asrama bu'uts Al-Azhar sekaligus yang berhak mendapatkan beasiswa. Dengan penuh kebahagiaan bercampur rasa deg-degan, gue teliti daftar nama-nama yang terlampir di selebaran kertas yang dikirimkan oleh kaka kelas yang mengurusi kita di Mesir.

Alangkah terkejutnya kala gue liat bahwa nama gue gak masuk dalam list tersebut. Tercatat ada 104 yang ditulis, 10 lainnya dicoret dengan alasan yang tidak bisa dijelaskan. Betapa terpukulnya gue kala itu, bayangkan guys! Setelah menunggu berbulan-bulan, melewati kesempatan tes kampus-kampus lain selain Azhar, dan tentu menghabiskan waktu di rumah dengan ketidak jelasan. Kini setelah sang qoror keluar, hasilnya malah mengecewakan!

Sedih, iya! Nangis, iya! Apalagi yah? 

Pokoknya sakit bangat serasa di-PHPin bangat. Yang nambah bikin sedihnya gue dan beberapa anak lainnya dicoret dari daftar penerima bea Al-Azhar secara sepihak tanpa konfirmasi sebelumnya. Kata IAAI (Ikatan Alumni Al-Azhar Indonesia) dan Kemenag sih disebabkan over kuota. Jadi Al-Azhar mencoret 10 calon peserta secara random dari 114 orang guna mencukupi kuota yang tersedia. Dan diantara nama yang dicoret dari jalur resmi Kemenag ada gue dan Rabicha. Yah gue bilang resmi karena memang syarat untuk lulus tes di Al-Azhar harus tesnya di Kemenag. Meskipum ada yang tes dari jalur Dubes, IAAI dan gontor.

Padahal kita daftar resmi, ikut tes sesuai prosedur, pengumumannya juga resmi dirilis di web dan email. Terlebih di web resmi juga sudah jelas penerima bea kemenag itu 20 orang. Namun ketika dicoret hanya melalui selebaran kertas yang dishare oleh kaka kelas melalui forum grup wasaap. 

You know what i fell? Serasa dipermainkan! But, apa daya yang namanya qoror sudah keputusan final dan tidak bisa diganggu gugat. Kita cuma bisa berusaha tuk banting stir ke jalur non beasiswa yang saat ini sedang dalam masa proses pengeluaran Visa. 

Yah intinya gue udah bukan anak beasiswa Al-Azhar lagi. Dan terlalu sakit jika harus membahasnya lebih dalam. Ditambah kondisi bokap tiri gue yang sedang sakit dan gue harus merawatnya di Rumah sakit. Sudah 2 minggu bapak bulak-balik masuk ICU dan rawat inap. Entah hayati sedih, lelah, capek; capek hati, capek pikiran, dan juga fisik. Apalagi melihat teman-teman beasiswa yang hari ini terbang ke Mesir. Semakin menyayat hati.

Kalaulah bukan karena Alloh. 

Kalaulah bukan karena iman.

Kalaulah bukan karena keyakinan.

Tentu gue udah losehope.
 
Tapi gue selalu yakin, dan harus yakin kalau ini ujian dari Alloh. Harap bersabar.

'Al-'abdu fi tafkir, wa Rabbu fi tadbir'

Manusia cuma bisa berencana, Allohlah yang mengatur. 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetabui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Jika kita berfikir seperti ini, insya Alloh semua masalah yang kita hadapi akan terasa lebih ringan, sebab pikiran kita hanya tertuju pada-Nya. Disitulah keimanan dan tawakkal kita akan bertambah kepada-Nya. 

Yap, semua itu adalah cobaan. Rasa takut dan cemas yang Alloh berikan ke gue adalah cobaan. Cemas memikirkan masa depan. Cemas memikirkan keluarga yang sedang sakit. Dan lain sebagainya. 

Maka teruslah berhusnuzon kepada-Nya. Ingat, jika Alloh menguji kita dengan kegagalan dan kesulitan hari ini, itu tandanya Alloh masih sayang sama kita dan sedang mempersiapkan kita pada kesuksesan di masa depan. 

So keep on believing, keep on fighting, and keep on winning! 

Semoga apa yang gue tuliskan ini dapat diambil hikmah dan pelajarannya.

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "MOHON BERSABAR INI UJIAN "

  1. maa syaa Allah kawan,cerita penuh hikmah dan menyentuh hati. syukron katsir ats pencerahanx,mga Allah mudahkan urasan antum.fighting💪

    ReplyDelete
  2. Amiin.. amiin. Terima kasih sudah membacanya :)

    ReplyDelete
  3. Masyaa Allah, orang yg d syang Allah, beda yah ujiannya, saat ujian menempa, tapi ia masih bisa bertahan bahkan malah memberi energi positif kpada yg lain. Cayo man, insyaa Allah banyak jalan ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin...Amiin makasih atas doanya, jazakillah khoiron katsiron :)

      Delete
  4. Maasya Alloh terharu membacanya. Sangat bermanfaat!

    ReplyDelete
  5. MasyaAllah kaa terharu .. Brarti kaka non beasiswa yaa? Apa gmana??

    ReplyDelete