BERDOA DALAM HUJAN

 "Berdoa Dalam Hujan"


Malam ini hujan datang dengan derasnya. Suara gemuruh haliintar terdengar menggelegar mengusik insan di pembaringan. Riak hujan menari-nari membentuk suatu irama yang khas dari atas genting. Sedang, di sudut ruang dalam rumah sakit, aku masih saja berkutat dengan laptop kesayangan. Kulirik jam tangan di pergelangan tanganku. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Ah, tak terasa sudah pagi, sedangkan tulisan aku belum kelar-kelar. Kupercepat mengolah kata dan menuangkannya di lembar michrosoft word. Tak masalah asal-asalan dulu, nanti tinggal diekstra edit belakangan. 

Kubenahi barang-barangku dengan cepat dan kumasukan seluruhnya ke dalam ranselku. Dengan sedikit berlari aku menuju arah lift yang masih terbuka, sedikit gerakan slow motion namun pasti, aku pencet tombol 1. Lift pun mengantarkanku ke lantai 1. Ku berjalan dengan cepat menyelusuri lorong-lorong rumah sakit yang tampak sunyi sekali. Derap langkahku terdengar keras menggema seisi ruangan tersebut. 

"Jangan sampai kelewat". 

Bisik suara lembut, entah dari mana asalanya.  

Aku segera ambil arah kanan dan masuk ke kamar mandi laki-laki. Kubasuh kedua telapak tanganku, kemudian berkumur-kumur, membersihakan hidung, membasuh wajah, tangan, hingga membasuh kaki sesuai ajaran Rasul dalam berwudhu. 

Seketika hawa dingin menyelimuti tubuhku. Bunyi riak hujan semakin keras terdengar menghantam genting dan dinding-dinding bangunan Rumah Sakit. Hembusan angin seakan menyapaku lembut bak tuan rumah mempersilahkan masuk tamunya berkunjung. 

"Ayo cepat, silahkan masuk! Jangan sampai kelewat". 

Bisikkan itu muncul lagi, kali ini intonasinya berbeda, sedikit lebih memaksa. Aku terdiam beberapa saat, dan sadar kembali ternyata aku melamun.

Segera saja aku memasuki rumah-Nya. 

"Allohummafahli abwaaba rahmatika". 

Kutunaikan solat dengan penuh kehusyukan. Tak perduli  dengan suara apa lagi yang akan datang berikutnya. Kujaharkan lantunan ayat suci yang kubaca ketika raka'at pertama dan kedua. Meskipun suara deras hujan mengalahkan suara ku. 

Usai solat, aku fokuskan diriku bermunajat kepada-Nya dengan penuh kesungguhan. Dimulai dari memuji Asma-Nya, kemudian bershalawat kepada kanjeng Nabi, berucap syukur atas apa yang Alloh beri, mengakui segala dosa-dosa, kemudian bertaubat kepada-Nya, barulah meminta seluruh hajat kebaikan duniawi maupun ukhrawi. 

Kata Imam Anawawi Rahimahulloh: 

Doa seperti ini nyaris tak akan tak dikabulkan oleh Alloh Subhanahu wa ta'ala. 

Begitu syahdu! Ketenangan jiwa seakan merasuk ke dalam raga ini yang beberapa hari lalu kurang dekat dengan-Nya karena kesibukan mengurus orang sakit. 

Ketahuilah kawan, bahwa dibalik turunnya hujan terdapat sejuta manfaat dan barokah. Tak heran kenapa kanjeng Nabi memerintahkan kepada kita untuk berdoa ketika hujan turun. 

"Allohumma shoyyiban naafi'an".

Ya Alloh jadikanlah hujan yang turun ini membawa manfaat dan rahmat". 

Yang dimaksud keberkahan di sini adalah turunnya hujan, lebih banyak melahirkan kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan).

Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat memerlukannya untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

"Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9)".

Selain itu, waktu hujan adalah waktu mustajabnya berdoa. Aku sering melihat mom sehabis  pulang mengajar basah kuyup kehujanan, kata mom, di waktu itulah sangat bagus untuk berdoa sambil menerobos kawalan hujan. 

Rasululloh SAW bersaba : 

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: do’a ketika adzan dan do’a ketika ketika turunnya hujan.”

Anehnya, ketika hujan turun, kebanyakan manusia malah menggerutu. Padahal ia tak turun melainkan rahmat Tuhan. Jin saja sampai takut dengan hujan. Karena itu para dukun dan tukang sihir tak akan berani mempelet ketika hujan. Takut peletnya melesat. Tapi di indonesia kebalikannya, kalo hujan turun ketika acara resepsi atau lainnya, mereka malah memanggil pawang hujan guna meredakan hujan supaya acaranya berjalan lancar. Ini jelas tidak ada syaria'atnya. 

So, manfaatkan waktu kita ketika hujan dengan banyak berzikir, berdoa, dan memuji Alloh Ta'ala. Karena jikalau Alloh tak menurunkan hujan lagi, niscaya tak akan ada kehidupan di dunia ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BERDOA DALAM HUJAN "

Post a Comment